Jakarta - Banyak mitos soal telur yang dikaitkan dengan kesehatan. Inilah 13 mitos yang tak perlu Anda percayai soal telur.
Tak hanya dimakan langsung, telur juga sangat diharapkan untuk banyak sekali resep masakan. Telur juga tinggi akan protein serta omega 3. Dikenal murah dan praktis, telur selalu jadi stok masakan di rumah.
Namun, ada beberapa mitos perihal telur, yang seringkali dipercaya begitu saja oleh sebagian kalangan, salah satunya ialah memicu kolesterol.
Baca Juga: Cara Memilih Telur Terbaik untuk Kue, Dari Jenis sampai Cirinya
1. Penderita kolesterol tinggi tidak boleh makan telur
Banyak yang menganggap telur ialah musuh bagi penderita kolesterol, sehingga telur tak boleh dikonsumsi. Kuning telur memang mengandung lebih banyak lemak dan kolesterol, dibandingkan dengan putih telur. Tetapi tidak semua lemak dan kolesterol akan meningkatkan kadar kolesterol jahat ke dalam darah.
Dengan konsumsi 3 butir telur untuk sarapan di setiap harinya memang tidak baik. Tetapi dengan makan 1 butir telur dalam sehari tidak akan membahayakan. Untuk yang menderita diabetes dan penyakit kardiovaskular tidak boleh makan lebih dari 3 butir telur dalam seminggu.
2. Kuning telur mengakibatkan gemuk
Beberapa orang tidak makan kuning telur alasannya ialah takut gemuk. Faktanya, kuning telur mengandung protein pelengkap dan zat bermanfaat lainnya menyerupai vitamin D yang sanggup berkontribusi terhadap perembesan kalsium. Mereka juga mengandung kolin yang sanggup memastikan fungsi hati.
Bahkan ada zat lutein yang mempunyai kegunaan bagi mata. Zat-zat tersebut tidak ada dalam putih telur. The American Heart Association mengklaim bahwa 1 butir telur sehari anggun dikonsumsi untuk diet sehat.
Foto: Istimewa |
3. Telur mentah lebih sehat daripada telur rebus
Beberapa orang makan telur mentah untuk pembentukan otot, meningkatkan suara, atau mengurangi asam lambung. Padahal putih telur mentah sulit diserap tubuh, yang artinya perembesan biotin (vitamin B7) sanggup menjadi lebih lambat.
Dan juga sanggup mengurangi sejumlah zat bermanfaat menyerupai potasium, fosfor, vitamin A, dan B5. Maka tidak disarankan untuk makan telur mentah. Dibandingkan digoreng, telur rebus sanggup jadi pilihan tebat bagi Anda yang sedang berdiet.
4. Warna telur hanya putih dan coklat
Telur ayam yang biasa Anda lihat mungkin hanyalah cokelat dan putih. Ternyata telur ayam mempunyai warna lain. Warna cangkang ayam tergantung pada jenisnya. Misalnya, ayam leghorn telurnya berwarna putih dan ayam Rhode Island mempunyai telur cokelat.
Sedangkan beberapa ras lain menyerupai Araucana, Ameraucana, dan lainnya, mempunyai telur biru atau hijau.
Warnanya tergantung pada pigmen, protoporphyrin sanggup menciptakan kulit jadi warna cokelat, sedangkan biliverdin membuatnya menjadi biru dan hijau. Pola makan ayam juga berpengaruh, cangkang yang tumpul biasana alasannya ialah ayam tidak mendapat cukup asam amino, tetapi itu tidak menghipnotis kualitas telur.
Foto: iStock |
5. Telur coklat lebih anggun daripada yang putih
Penelitian menawarkan bahwa telur cokelat hampir sama dengan telur putih. Manfaat telur tergantung pada faktor-faktor lain. Misalnya, telur ayam betina yang menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari akan mengandung 3-4 kali lebih banyak vitamin D. Dan ayam yang makan masakan kaya omega-3 akan mempunyai telur yang mengandung lebih banyak omega-3.
6. Warna kuning telur memilih kualitas telur
Faktanya, warna kuning telur tergantung pada masakan yang dikonsumsi oleh si ayam. Semakin banyak kandungan karotenoid pada masakan ayam, semakin kuning pula telur yang dihasilkan.
Bahan pakan ternak menyerupai jagung, alfalfa, atau jelatang sanggup menciptakan kuning telur lebih cerah. Warna kuning telur juga sanggup diubah dengan materi pelengkap masakan menyerupai canthaxanthin. Sebaliknya, bila warna kuning telur terlihat pudar, bukan berarti telurnya berkualitas jelek atau busuk.
7. Wanita hamil tidak boleh makan telur
Ini sebetulnya hanya mitos. Telur ialah sumber protein tinggi, vitamin, mineral, dan asam amino. Kaprikornus sangat disarankan ibu hamil untuk makan telur, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Ibu hamil hanya perlu menghindari makan telur mentah atau setengah matang.
Foto: istimewa |
8. Anak di bawah 1 tahun tidak boleh makan telur
Sebanyak 2 persen anak biasanya mengalami alergi terhadap telur. Tetapi bukan berarti harus menghindari telur sama sekali. Anda sanggup berikan telur yang kaya protein ini terhadap anak yang gres berusia 7 bulan. Bisa dimulai dengan 2 sdm, kemudian tambahkan masakan lain. Jika alergi tidak terjadi dalam 4 hari sesudah makan telur, berarti anak akan baik-baik saja.
9. Telur tidak boleh dicuci dan disimpan di kulkas
Tidak semua orang akan mencuci telur kemudian diletakkan ke lemari es. Tetapi di Pabrik Amerika, serta Jepang, Australia, dan Skandinavia, harus mencuci telur untuk mencegah salmonellosis.
Ketika telur dicuci, telur akan kehilangan lapisan pelindung alami. Untuk menjaga telur supaya tetap segar dan mencegah bakteri, maka penting untuk disimpan di daerah yang dingin. Metode ini membantu meningkatkan masa simpannya.
Sedangkan di negara-negara Eropa, dihentikan mencuci telur semoga tidak merusak lapisan pelindung alami mereka. Maka untuk mencegah salmonellosis, ayam divaksinasi terlebih dahulu.
10. Tempat terbaik untuk menyimpan telur ialah di bab pintu kulkas
Ternyata tidak disarankan untuk menyimpan telur di bab pintu kulkas. Telur lebih baik disimpan pada suhu yang konsisten. Sedangkan pintu kulkas ialah daerah terhangat dan suhu selalu berubah di sana. Tempat terbaik untuk menyimpan telur ternyata di rak tengah.
Foto: iStock |
11. Cara memasak telur tidak menghipnotis nutrisi
Ternyata Anda perlu memasak telur yang benar untuk menghasilkan nutrisi yang baik. Misalnya dengan masak telur kocok yang dipanggang dalam panggangan pada suhu 179 derajat celcius, ternyata Anda akan kehilangan sekitar 45 persen vitamin D pada telur dalam waktu 40 menit. Dan telur yang digoreng dan direbus akan menghemat hampir 90 persen vitamin.
12. Putih telur sanggup bikin kulit wajah lebih baka muda
Kini masker putih telur buatan rumah terlihat sangat populer. Karena masker ini dikenal sanggup menciptakan kulit terlihat lebih halus dan membantu menghilangkan keriput.
Telur memang kaya protein, vitamin E, B, dan biotin yang dipercaya anggun untuk kuku, rambut, serta kulit. Tetapi, zat-zat ini akan terasa keuntungannya hanya dengan cara dimakan atau dikonsumsi, bukan untuk dijadikan masker.
13. Telur puyuh lebih bergizi daripada telur ayam biasa
Telur puyuh memang mengandung lebih banyak protein, vitamin, dan zat lainnya daripada telur ayam. Namun, perbedaannya tidak begitu signifikan. Untuk melihat efeknya, Anda harus mengonsumsi banyak telur puyuh secara teratur. Tetapi perlu dicatat bahwa telur puyuh mengandung basil salmonella.
Jadi tidak disarankan untuk dimakan mentah. Kandungan lemak telur puyuh juga lebih banyak dibandingkan dengan telur ayam.
Baca Juga: Tak Hanya Bergizi, Telur Puyuh Juga Enak Dimasak dengan Beragam Bumbu
Bikin Salah Kaprah, 13 Mitos Ihwal Telur Ini Masih Banyak Dipercaya Orang
4/
5
Oleh
september