Wednesday, March 20, 2019

Menu Batavia Kuno Dari Kurun 20 Dihadirkan Kembali Di Satoo

Foto: detikfoodFoto: detikfood

Jakarta - Batavia yang dikenal sebagai kota pelabuhan pada periode 20 punya banyak masakan unik. Beberapa dihadirkan kembali dalam santapan enak di resoran ini.

Batavia yang sekarang berjulukan Jakarta semenjak dulu dikenal sebagai kota pelabuhan. Beragam bangsa tiba ke pelabuhan Sunda Kelapa di kota Jakarta untuk berdagang. Sambil berdagang merekapun bertukar makanan dan budaya.

Jejak persinggahan para pedagang yang dikala itu berniaga dengan warga keturunan China di Batavia masih dapat dilacak. Ini alasannya bermacam-macam hidangan enak yang dibentuk oleh warga China peranakan didokumentasikan dalam bentuk buku masak.
Buku masak 'Ilmoe Masakan Tionghoa' terbit tahun 1912 dan buku 'Boekoe Masakan Betawi' tahun 1915 masih tersimpan baik oleh Perpustakaan Tionghoa yang dikelola Azmi Abubakar. Resep-resep dalam buku ini mewakili ragam hidangan enak yang dinikmati warga keturunan China saar itu di Batavia.

Hotel Shangri-la Jakarta berhubungan dengan William W. Wongso, pakar masakan Indonesia senior mencoba menghadirkan beberapa hidangan yang menarik dalam buku tersebut. Oleh Executive Chef dan tim masakan lalu disajikan dalam bentuk promosi 'Historical Batavian Delicacies'.
Menu Batavia Kuno dari Abad 20 Dihadirkan Kembali di SatooLoenphia Telor dengan Roedjak Salad. Foto: detikfood
Promosi ini digelar pada tanggal 19 Mare - 21 Maret di Satoo Garden yang berlokasi di lantai dasar Hotel Shangri-la Jakarta. Khusus di tanggal 18 Maret ditawarkan santap malam dalam bentuk set menu. Semua hidangan dibentuk dari resep yang ada dalam kedua buku tersebut.

'Tidak gampang menafsirkan resep-resep dalam buku tersebut. Karena semuanya dituliskan tidak dalam dosis berat tetapi harga. Misalnya, daging seharga 4 sen. Kami berusaha mewujudkan sebisa mungkin dapat diterima oleh orang masa kini,' demikian terperinci William W.Wongso, Senin (18/3) malam..

Sebagai pembuka disajikan Loenphia Telur dengan Roedjak Selada yang merupakan lumpia berair dengan saus asam pedas. Sup Telur Boeroeng, sup telur burung puyuh dan kacang polong serta ayam dan bawang.

'Saat itu orang belum kenal namanya burung puyuh. Sementara bumbu yang paling lebih banyak didominasi ialah udang kering atau udang kering,' terperinci Pak William.
Menu Batavia Kuno dari Abad 20 Dihadirkan Kembali di SatooNasi anggi dan bermacam-macam jenis lauknya. Foto: detikfood
Selain imbas masakan China berupa sajian sayuran dengan cara ditumis juga ada imbas Belanda atau Eropa. Seperti Smoor (semur), sate bagus dan Perkedel Nyoenya yang berupa kentang lumat berbumbu pala yang tidak digoreng.

Sementara imbas masakan lokal nampak pada Sajur Padamarah yang berupa sayur gurih dengan bermacam-macam sayuran dan Kole Masak Telor. Juga sambal Baboe, sambal rawit dengan adonan gandaria.
Menu Batavia Kuno dari Abad 20 Dihadirkan Kembali di SatooEs Poeter, camilan bagus lapis legit dan intbijtkoek sebagai pencuci mulut. Foto: detikfood
Kue-kue pencuci lisan juga tersedia dalam bermacam-macam pilihan. Lapis legit, lapis pepe, taman ebi, bolu pandan, ontbijtkoek, es poeter, camilan bagus ku ketan sampai camilan bagus semprong.

Selain set menu, mulai hari ini (19/3) pengunjung dapat menikmati sajian Batavia kuno tersebut dalam bentuk buffet 'tempo doeloe'. Acara ini didukung juga oleh Komunitas Jalansutra dan ACMI (Aku Cinta Makanan Indonesia). Untuk reservasi dan infornasi dapat mengontak 021-2922 9999 .

Artikel Terkait

Menu Batavia Kuno Dari Kurun 20 Dihadirkan Kembali Di Satoo
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email